Senin, 08 Januari 2018

SERANGAN-SERANGAN SPIRITUAL

SERANGAN-SERANGAN SPIRITUAL BUKU : MENTAL ILLNESS OR DEMONISATION? HALAMAN : 10-13 BY : - Dr. Leslie Lim (Senior Consultant Psychiatrist, Singapura) - Douglas Koh (Deputy Executive Director the Metropolitan YMCA)
Satu hal yang ingin kami paparkan adalah meskipun seseorang tidak kerasukan, dia mungkin saja berada di bawah serangan yang dilancarkan oleh si jahat. Mungkin rasanya tidak lebih dari seperti ditimpa beban jiwa. Orang itu merasa dirinya payah, gugup, frustasi, dan takut. Kadang kala, tidak ada alasan pasti mengapa dia merasa demikian. Dalam keadaan ini, dia mungkin saja tergoda untuk berbuat dosa. Dia tidak sadar bahwa yang dirasakannya adalah akibat dari ulah Iblis dan dia mungkin mencari cara untuk meredakan perasaannya. Iblis, dengan senang hati, akan mengajukan sebuah jalan keluar, misalnya, dengan melakukan dan menikmati kegiatan yang menyenangkan tetapi penuh cela. Dengan berbuat dosa, dia membiarkan Iblis menguasainya. Kesukaan dan rasa damai yang dialaminya semasa masih berhubungan baik dengan Allah, telah dirampok darinya. Iblis dapat membuat siapa saja menderita: baik orang Kristen maupun bukan. Orang yang belum diselamatkan oleh Yesus, menjalani hidup dengan akhlak baik dan tidak terlibat dalam okultisme, mungkin hanya sedikit saja dipengaruhi Iblis, sementara orang yang terbiasa melanggar perintah Allah dapat terpengaruh dengan parah sampai pada titik keberserahdirian (ke tangan Setan). Yang lain ditekan dan disiksa. Sementara itu, ada juga yang dapat benar-benar dirasuki. Saat pengaruh Iblis masih pada taraf ‘jinak’, mungkin akan sulit membedakannya dengan gangguan kejiwaan murni. Karena itu, orang harus menyusuri riwayat hidupnya, mencari tahu apakah dia pernah terlibat dalam okultisme, menemui dukun, peramal, dan semacamnya. Beberapa orang mengikuti seni bela diri, yoga, dan menjalani terapi akupuntur. Penggunaan Meditasi Transendental, hypnosis, dan tai chi juga sering direkomendasikan untuk relaksasi. Kegiatan-kegiatan semacam itu hanya membuka pintu bagi roh-roh jahat. Mungkin tidak ada perubahan perilaku luar yang kentara ketika seseorang dipengaruhi Iblis. Di luar, orang itu mungkin tampak normal. Namun di dalam, lain lagi ceritanya. Dia dapat merasakan semacam tekanan, seperti perasaan terbeban dalam jiwanya. Perasaan tertekan seperti itu dapat diasosiasikan dengan suasana hati yang sedikit depresif, tanpa tahu penyebabnya. Perasaan kesepian dan tidak bersemangat dapat juga berakar pada ulah Iblis. Banyak orang yang mugkin tidak sadar bahwa ketika seseorang lelah dan tidak cukup beristirahat, dia jadi lebih rentan terhadap serangan-serangan Iblis. Perasaan seperti itu tidaklah berasal dari Tuhan. Pembahasan lebih lanjut tentang hal ini akan didiskusikan di bab-bab selanjutnya. CONTOH ALKITABIAH TENTANG ORANG PERCAYA YANG DIRASUK SETAN Apakah Alkitab mencatat kisah orang-orang percaya, siapa pun itu yang berada di bawah kendali Iblis? Kita akan melihat beberapa contoh tokoh yang mengidap masalah ini: YUDAS ISKARIOT Yudas Iskariot adalah salah satu dari 12 murid Yesus. Namun, dia telah membiarkan dirinya dipengaruhi Iblis. Puncaknya, setelah dia bergabung dalam Perjamuan Malam, dia tunduk pada perintah Iblis untuk mengkhianati Yesus: “Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis” (Yoh. 13:27) Ketika Iblis masuk ke dalam hidup seseorang, orang itu akan melakukan perintahnya. ANANIAS DAN SAFIRA Ananias dan Safira mencoba menipu para rasul dengan mengatakan bahwa mereka telah mempersembahkan seluruh hasil penjualan tanah mereka (Kis. 5:1-11). Mereka berdusta. Petrus yang dikaruniai kelebihan untuk tahu, menghardik Ananias (Kis. 5:3): “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?” Setan telah mempengaruhi Ananias sampai dia tunduk padanya, dan berdusta. TIndakan dusta yang diperbuat Ananias dan Safira sangatlah serius, dan mereka mati. ORANG-ORANG PERCAYA YANG MENANGGALKAN IMAN MEREKA Orang percaya bisa saja meninggalkan iman kekristenan mereka dan menerima doktrin Iblis (1 Tim. 4:1) “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.” Orang percaya yang meninggalkan iman mereka dikenal sebagai ‘orang murtad’. Meskipun mereka pernah menjadi orang percaya, akal mereka telah disesatkan oleh roh penipu, dan mereka menerima doktrin Iblis. RAJA SAUL Saul diangkat menjadi raja oleh Nabi Samuel. Karena ketidakpatuhannya, Allah menolaknya sebagai raja. Daud dipilih Allah untuk menggantikan Saul, yang telah teramat iri dengan ketenaran Daud. Saul merasa takhtanya terancam. Dia berniat untuk membunuh Daud dengan melempar tombak kepadanya. Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhan telah undur dari Saul (1 Sam. 16:14, 18:12). TIga kali, dilaporkan bahwa roh jahat mempengaruhi Saul (1 Sam. 16:14, 18:10, 19:9). Hal ini tentu saja disebabkan oleh ulah Iblis yang menguasai Saul, membuatnya tenggelam dalam kedengkian, kemurkaan, kebencian, dan pikiran jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar