Manusia hidup pasti memiliki kebutuhan. Sebagian besar kita cenderung langsung teringat “uang” ketika mendengar kata kebutuhan. Memang sampai zaman yang maju ini, saya mempercayai ada beberapa orang atau suku yang mengisolasi dari pengaruh luar sehingga tidak menggunakan uang.
Namun kebanyakan kita memang butuh uang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk orang Kristen yang paling rohani sekalipun. Siapa orang Kristen yang paling rohani di mata Tuhan? (tanyakan besok di sorga)
Sering kita hanya berpikir biaya hidup hanya untuk makan, minum, sewa kost, kontrakan, fotocopy, kuota data, dll. Padahal, kalau kita mau merenungkan sejenak, kebutuhan kita lebih kompleks dan mahal sekali biayanya. Bahkan untuk satu hari sekalipun. Mari kita coba menghitung, dengan perhitungan sederhana:
Makan 3 kali 10.000 30.000
Minum 10.000
Pulsa 5.000
Bensin 10.000
Air untuk mandi 3.000
Air untuk cuci2 3.000
Sewa kost 10.000
Perangkat mandi 2.000
Listrik 3.000
Hal-hal yang sering tidak diperhitungkan biayanya, tapi vital sekali:
Oksigen ???
Lidah yang sehat ???
Pencernaan yang sehat ???
Pikiran yang sehat ???
Keamanan ???
Kedamaian ???
Keluarga ???
Sahabat ???
Pikiran yang sehat ???
Kesempatan ???
Sungguh, biaya untuk hidup dalam satu hari jika dihitung-hitung luar biasa mahal. Semestinya kita sadar, dan bersyukur setiap hari, setiap waktu. Kalau kita mungkin saat ini dalam keadaan kekurangan secara ekonomi, bersukacitalah senantiasa. Tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri kebaikan Tuhan Yesus. Dan yang paling penting, setiap saat kita harus bersyukur bahwa keselamatan kita sudah dijamin dari kobaran api neraka dan ganasnya maut, sehingga kita siap kapan pun Tuhan memanggil dalam alam kekekalan. El-Shaddai, Terpujilah nama Tuhan.
Yogyakarta, 17 September 2017
By: Agni Ardi Pratama
Mahasiswa Teologi-Konseling Kristen
UKRIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar